Sunday, February 10, 2008

Sebait Mawar yang Kuberikan Kepadamu


Sudahkah kau baca sebait mawar

yang kuberikan kepadamu,

kuikat dengan seutas puisi

tentang cinta dan kesejatian

Kawanan kupukupu tlah mengajarkan

makna puisi itu pada kita

jauh sebelum ia menyetubuhi putik dan benangsari

Kita masih merabaraba hati kita masingmasing

Sudahkah kau sirami sebait mawar

yang kuberikan kepadamu

dengan dzikir dan sari nurani

agar ia tidak berpaling darimu

Hujan tlah meneteskan kasih

di setiap hurufhurufnya

hingga ia dapat berbagi wangi kepada semesta

Kita masih di sini, terpaku dalam kegamangan

Sudahkah kau tertusuk duri sebait mawar

yang kuberikan kepadamu,

duri itu akan menanami ladang batinmu

dengan setangkai puisi tentang cinta dan kesejatian

Sang ibu telah mengunyahngunyah selaksa duri mawar

‘tika ia mengosongkan rahimnya

mencipta nafas baru

Kita masih diam, menggumam tanpa arti