Monday, April 30, 2007

Senja Terakhir

Kemanakah labirin ini menyapa matahari
jika syahdu enggan merangkul ego
: tanyamu pada pelangi senja, kemarin
perih tlah mengunyahngunyah logika
mencuatkan kolase yang harubiru

tak ada lagi karang yang biasa kau lukis di dadaku
hanya tersisa repihan gelas kopi
seekor belalang tua menggembalakan asa
sepasang sayapnya mengkilat dilaminating senja
tapi jemari kita tak lagi berkelindan

gerimis senja menawari kita
secangkir kopi sisa kemarin
ampasnya tlah beku
dalam sketsa yang tak harmoni

Aku menggigil merapal mantra suci
yang slalu diucapkan benangsari pada putik
dalam kebisuan yang naif

Kemarin itu senja terakhir kita

(Karawang, Nopember 2006)